Awas, Jadi Korban Jual Beli Data Nasabah

Selasa, 25/08/2009 12:41 WIB

Ardhi Suryadhi – detikinet


Ilustrasi (Ist.)

Jakarta – Data setiap nasabah di Bank sejatinya merupakan data sensitif yang harus dijaga kerahasiaannya. Namun jika data-data ini sampai bocor ke pihak lain tentu ini merupakan suatu pelanggaran.

Hal inilah yang sedang menjadi ancaman para nasabah. Yakni adanya aktivitas di dunia maya untuk melakukan aktivitas jual beli data nasabah. Yang menjadi incarannya pun bukan sembarang nasabah, melainkan mereka dengan investasi di atas Rp 100 juta.

Dalam email yang diterima detikINET, pelaku coba memancing para customer service bank yang dianggap memiliki akses ke database yang menampung data-data sensitif tersebut. Data yang dibutuhkan seperti nama, nomor telepon, fax, alamat rumah hingga kantor.

Pelaku pun mengiming-imingi mangsanya itu dengan bentuk nominal. “Untuk 1000 nama nasabah (termasuk nomor HP, telepon kantor, fax kantor/rumah, alamat kantor dan rumah) akan dihargai dengan nominal uang senilai Rp 900.000,” tulis si pelaku.

Hal ini tentu sungguh berbahaya. Sebab, data-data tersebut bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ujung-ujungnya, dapat merugikan si pemilik data tersebut.

Berikut adalah isi email tersebut:

Dear All,

Temen2 ada yg kerja sebagai CS (Customer Service) di bank n memiliki database nasabah2 dg investasi di atas 100 jt?

Database nya berupa:nama nasabah ybs,no HP,no tlp ktr,fax ktr/fax rmh, n alamat ktr n rumahnya.

Jika ada mohon untuk menghubungi saya via email dan untuk selanjutnya bs qt tindaklanjuti. Untuk 1000 nama nasabah (termasuk no HP,no tlp ktr,fax ktr/rmh,alamat ktr n rumah) akan dihargai dg nominal uang senilai Rp. 900.000,-.

Mohon data yg ada adalah data valid n updated.

Butuh cepat. ( ash / wsh )

Ancaman Serangan Virus Dahsyat Digagalkan

Kamis, 13/08/2009 17:00 WIB

Santi Dwi Jayanti – detikinet


Ilustrasi (Ist)

Adelaide – Sebanyak 74.000 komputer di penjuru dunia terancam akan dihantam virus yang berakibat pada pencurian info-info penting milik bank. Beruntung, sebelum aksi ini dilancarkan, pihak polisi sudah menawan pria di balik rencana jahat ini.

Seorang pria berusia 20 tahun yang berasal dari Australia-lah dalang rencana tersebut. Ia dinyatakan bersalah karena tertangkap basah mengembangkan software yang berkemampuan meluncurkan virus yang siap menghantam puluhan ribu komputer di dunia.

Pria ini kemudian ditangkap, setelah dilakukan investigasi sebelumnya selama 3 bulan, demikian dilansir detikINET dari News.com, Kamis (13/8/2009).

Namun, ternyata sebelum ditangkap polisi, pria tersebut sudah sempat sukses melancarkan aksinya. Sebanyak 3.000 komputer baik di Australia maupun di luar negeri telah dihantamnya dengan virus yang didesign untuk mencuri informasi penting milik bank-bank. Informasi mengenai kartu kredit-kartu kredit juga tak luput dari aksi pria asal Adelaide tersebut.

Atas beberapa tuduhan yang menimpanya, pria yang tak disebutkan identitasnya tersebut, mau tak mau harus siap mendekam di balik penjara setelah proses pengadilan Adelaide bulan depan. ( sha / faw )

Mengenal Penipuan dan Pencurian Identitas Online

Kamis, 27/08/2009 10:36 WIB
Kolom Telematika

Penulis: Effendy Ibrahim – detikinet


ilustrasi (inet)

Jakarta – Pencurian online merupakan salah satu tindak kriminal di dunia maya yang memanfaatkan email, situs internet, chat room atau pesan di halaman account Anda.

Ada beberapa jenis dari aksi kejahatan ini, yakni phising dan pharming scam, yang menggunakan email atau situs internet untuk mengelabui si penerima pesan agar terayu untuk memberikan data pribadi, seperti data kartu kredit, nomor keamanan sosial, dan password account penting mereka.

Namun, meski gerakan si pencuri ini kian gerilya, bukan berarti sulit untuk menghindarinya. Simak tips dasar untuk menghadapinya sehingga kita tak terjerumus penipuan dunia cyber ini yang diramu Symantec:

Yang Harus Dilakukan:

  • Pertimbangkan untuk menonaktifkan fitur file sharing di komputer Anda.
  • Berhati-hatilah ketika membuka file attachment, terutama dari pengirim yang tak dikenal.
  • Biasakan diri untuk mamahami kebijakan privasi di internet, terutama jika Anda diminta untuk memberikan data-data sensitif atau personal.
  • Kontrol ketentuan yang ada di bank dan kartu kredit secara teratur.
  • Instal dan update secara reguler software firewall, antivirus, dan anti spyware Anda. Kami merekomendasikan gunakan Norton Internet Security untuk perlindungan yang lebih komprehensif.
  • Terus pertahankan kebiasaan mengupdate sistem operasi Windows serta aplikasi-aplikasi lainnya dengan tambalan terbaru.
  • Perkuat dan amankan password dengan hati-hati, atau pertimbangkan juga untuk menggunakan software pengamanan password. Norton Internet Security juga mampu mengenkripsi password untuk lebih mengamankan penyimpanan data, akses ke komputer sehingga lebih terhindar penggunaan tangan usil. Selain itu, software ini juga akan memberitahu pengguna jika ada situs yang menawarkan keperluan untuk login.
  • Kunci mailbox Anda.
  • Hancurkan atau robek-robek rekap atau informasi yang didapat dari penggunaan kartu kredit atau bank sebelum dibuang.
  • Cek account bank dan kartu kredit Anda setiap bulan.
  • Manfaatkan laporan gratis transaksi kartu kredit Anda.
  • Jika Anda merasa telah menjadi korban pencurian identitas atau kejahatan cyber lainnya, laporkan ke pihak berwajib secepatnya.


Yang Harus Dihindari:

  • Jangan berikan data pribadi kepada siapapun via ponsel ataupun secara langsung (termasuk untuk keperluan mencari pekerjaan, mengajukan pinjaman, dan lainnya) kecuali jika Anda benar-benar yakin bahwa orang atau institusi tersebut dapat dipercaya.
  • Jangan mudah percaya dan lantas membalas email yang masuk dengan memberikan data pribadi Anda, termasuk kepada situs yang didapat dari link-link, atau iklan pop-up yang tiba-tiba muncul di layar. Lebih baik, buka halaman browser baru dan ketikkan URL yang dituju secara langsung di address bar untuk memastikan kalau situs itu legitimate.
  • Jangan simpan data keuangan di laptop kecuali jika memang benar-benar dibutuhkan. Sebab, komputer jinjing lebih mudah dan sering dicuri ketimbang komputer desktop.

Penulis, Effendy Ibrahim, adalah Norton Business Lead untuk wilayah Asia Selatan.

Dedemit Maya China Serbu Australia

Senin, 03/08/2009 07:37 WIB

Dedemit Maya China Serbu Australia
Wicak Hidayat – detikinet

Jakarta – Gara-gara sebuah festival film di Melbourne, dedemit maya dari China melakukan serangan ke situs Australia. Ada motivasi politik?

Serangan itu terjadi pada Sabtu (1/8/2009) waktu setempat. Serangan menghantam situs festival film Melbourne (melbournefilmfestival.com.au) selama beberapa saat.

Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Senin (3/8/2009), serangan itu diyakini memiliki latar belakang politik. Pasalnya dalam festival film Melbourne ditampilkan sebuah film mengenai Rebiya Kadeer, aktivis asal Uighur, China.

Kehidupan Kadeer didokumentasikan dalam film bertajuk ‘The 10 Conditions of Love’ yang akan diputar dalam festival tersebut. Kadeer pun menjadi salah satu bintang tamu di acara tahunan itu.

Asha Holmes, juru bicara festival, mengatakan sebuah situs China memiliki instruksi untuk menyerang situsnya. Namun, Holmes mengatakan, serangan itu bukan dilakukan pemerintah China melainkan sekelompok warga saja.

Kadeer saat ini diasingkan di Amerika Serikat. Ia dituding ikut berperan dalam demonstrasi di Xinjiang yang berbuntut kekerasan terhadap etnis muslim di China.

Bagian situs yang diserbu adalah tempat pemesanan tiket online. Tiket untuk beberapa film jadi nampak tidak tersedia atau habis (sold out) akibat serangan itu.


Keterangan foto: Screenshot Situs Festival Film Melbourne
(Ist.)
( wsh / ash )

Baca juga:

Hacker Pembobol NASA Terancam 60 Tahun Penjara

Senin, 03/08/2009 15:11 WIB

Hacker Pembobol NASA Terancam 60 Tahun Penjara
Ardhi Suryadhi – detikinet


Gary McKinnon (destruidos)

Jakarta – Usaha banding Gary McKinnon untuk diadili di Inggris akhirnya berakhir dengan kegagalan. Hacker pembobol sistem komputer NASA ini pun kini hanya bisa pasrah untuk diseret ke AS dengan konsekuensi akan dijebloskan ke penjara dengan keamanan maksimum.

Putusan ini tentu saja mengecewakan tim pembela McKinnon. Bahkan diyakini, ada usaha dari pihak AS untuk menjadikan kliennya sebagai ‘contoh’ bagi para peretas lainnya yang coba-coba menyusup sistem komputer Negeri Paman Sam itu.

Jika benar demikian, lanjut pengacara McKinnon, kliennya terancam hukuman maksimum dengan kurungan yang sangat lama, yakni mencapai 60 tahun.

Lelaki asal London ini sebelumnya berharap kasus yang didakwakan kepadanya dapat diselesaikan di pengadilan Inggris. Hanya saja harapan tinggal harapan, dan ia pun kini hanya bisa pasrah dan menunggu kasusnya digulirkan di pengadilan AS.

McKinnon terseret ke meja hijau setelah pada 2001 dan 2002 dituduh telah membobol sistem komputer Pentagon dan NASA. ‘Uniknya’, McKinnon mengaku bahwa ia melakukan hal itu bukan untuk merusak atau mengobrak-abrik sistem komputer pemerintah AS.

Dilansir detikINET dari Vnunet, Senin (3/8/2009), alasan yang dikemukan pria 47 tahun ini adalah untuk mencari informasi-informasi rahasia tentang keberadaan extraterrestrial (ET) alias UFO. ( ash / faw )

Baca juga: